Sampai dengan saat ini, kabut asap masih menjadi pembahasan utama dikalangan media. Baik di televisi, Radio maupun dikalangan media online lainnya. Kabut asap ini terjadi di wilayah sumatera seperti Palembang, Jambi dan Riau. Selain dari itu di pulau kalimantan juga terjadi bencana yang sama. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh akibat kabut asap yang ditimbulkan. Lalu siapakah yang pantas kita salahkan?. Semoga saja satuan polisi di Indonesia akan segera menangkap pelakunya.
Bukan hanya indonesia, bahkan beberapa negara tetangga Indonesia juga merasakan dampak dari kabut asap. Seperti di Malaysia dan Brunei. Oleh karena itu beberapa sekolah di Indonesia sengaja memulangkan beberapa pelajar Malaysia yang menuntut ilmu di Negara Indonesia akibat dari kabut asap yang tidak kunjung reda. Pemerintah Indonesia tidak ingin mengambil resiko terhadap pelajar-pelajar tersebut. Bahkan tidak sedikit pula penduduk yang berada di daerah yang terkena kabut asap ini mengungsi ke tempat yang tidak terkena kabut asap. Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai ancaman bahaya yang bisa saja ditimbulkan oleh adanya kabut asap. Seperti yang dilakukan oleh beberapa penduduk di kabupaten Kampar dan Rokan Hulu juga telah mengungsi untuk menghindari kabut asap.
Hampir setiap tahun provinsi Riau seolah-olah menjadi langganan kebakaran hutan. Hal ini dipicu karena wilayah provinsi Riau yang masih banyak terdapat hutan-hutan. Sehingga keadaan alam yang yang seperti ini dimanfaatkan oleh sebagian orang atau kelompok untuk dijadikan ladang bisnis dengan cara pembakaran hutan secara liar demi mendapatkan lahan yang seluas-luasnya. Mengingat semakin mahalnya harga lahan di Riau menjadi salah satu penyebab terjadinya pembakaran lahan secara liar ini. Kemudian beberapa perusahaan besar juga ingin menguasai lahan-lahan yang masih kosong sehingga terjadi persaingan untuk membuka lahan secara liar ini. Alasan mereka melakukan pembakaran ini adalah agar dapat ditanami tanaman yang dapat memicu perekonomian mereka. Menanam sawit misalnya, karena sawit merupakan salah satu hasil utama dari provinsi Riau dan memiliki potensi yang sangat menjanjikan bagi para pemiliknya.
Lalu bagaimana penanggulangan kabut asap ini?
Beberapa bulan yang lalu Bapak Presiden Joko Widodo secara langsung berkunjung ke tempat dimana terjadi kebakaran hutan di Provinsi Riau. Tepatnya di Kabupaten Kampar. Presiden Joko Widodo mendarat disalah satu Bandara di Sumatera Barat. Hingga akhirnya presiden beserta rombongan menuju kabupaten Kampar dengan mengendarai mobil. Beberapa tempat di kabupaten Kampar sempat dikunjungi oleh Jokowi, seperti tempat kebakaran dan Rumah Sakit kuok, Dalam kunjugan ini jokowi mendapatkan kawalan ketat oleh kepolisian Kampar. Meskipun sempat terjadi keributan antara polisi dengan masa, namun ternyata keributan ini bukan dipicu karena kedatangan Jokowi. Akan tetapi masa ingin menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Jokowi namun sempat dihalangi oleh aparat kepolisian.
Meskipun dengan datangnya Jokowi ke Provinsi Riau, namun masih belum mampu untuk melumpuhkan asap yang kian menebal. Berbagai macam cara telah dilakukan dengan melibatkan warga yang ingin membantu, Tim Pemadam Kebakaran, Tentara Nasional Indonesia, Polisi, Badan Penanggulangan Bencana, bahkan juga ada bantuan dari beberapa Negara yang turut prihatin dengan adanya asap kabut yang ditimbulkan. Beberapa dampak negatif dari kabut asap adalah
1. Penyakit
Kabut asap yang terjadi di beberapa Provinsi di Indonesia, mengakibatkan beberapa warga mengalami sakit. Seperti yang dapat kita lihat di beberapa media, tidak sedikit dari warga yang mengalami sakit ispa, yaitu sakit yang disebabkan oleh kabut asap. Bukan hanya orang tua, orang dewasa, anak-anak bahkan hingga anak usia dini juga terserang penyakit ispa.
2. Aktivitas
2. Aktivitas
Dengan munculnya kabut asap yang tidak kunjung usai ini menyebabkan orang-orang untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Padahal sebagian besar dari mereka justru banyak yang memiliki profesi yang dilakukan di luar ruangan. Namun tidak sedikit juga dari mereka yang tetap melakukan aktivitas seperti biasanya baik di dalam maupun di luar rumah. Selain itu proses belajar mengajar di sekolah juga terhambat karena bahaya kabut asap terhadap siswa di sekolah.
3. Ekonomi
3. Ekonomi
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebagian besar aktivitas manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Kabut asap yang melanda di daerah kita tentu saja akan menyita banyak waktu untuk melakukan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia sendiri. Terutama bagi orang-orang yang melakukan aktivitas di luar ruangan, mereka akan mengurangi aktivitas di luar ruangan sehingga akan mengurangi pendapatan mereka.
Kabut asap ini telah dikelompokkan ke dalam bencana nasional. Oleh karena itu dengan mengetahui dampak negatif dari kabut asap ini kita harus menjaga lingkungan kita dari kebakaran yang selalu melanda negeri kita ini. Semoga di hari-hari yang akan datang tidak akan lagi bencana seperti ini. Gunakan selalu masker apabila kita melakukan aktivitas di luar rumah.
semoga bermanfaat!
Kabut asap ini telah dikelompokkan ke dalam bencana nasional. Oleh karena itu dengan mengetahui dampak negatif dari kabut asap ini kita harus menjaga lingkungan kita dari kebakaran yang selalu melanda negeri kita ini. Semoga di hari-hari yang akan datang tidak akan lagi bencana seperti ini. Gunakan selalu masker apabila kita melakukan aktivitas di luar rumah.
semoga bermanfaat!
Comments
Post a Comment