Sisi Positif Dari Lomba Panjat Pinang

Panjat pinang merupakan salah satu perlombaan yang seolah-olah menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Konon katanya panjat pinang ini menjadi perlombaan asli dari Indonesia pada masa Kolonial Belanda pada masa penjajahan. Meskipun pada waktu itu Kolonial Belanda menganggap bahwa Panjat pinang  merupakan salah satu perlombaan merendahkan martabat bangsa, akan tetapi mereka merasa sangat terhibur dengan adanya kegiatan ini. Panjat pinang pada masa itu dijadikan sebagai hiburan bagi Kolonial Belanda, karena mereka akan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan aksi-aksi lucu yang ditimbulkan dari perlombaan panjat pinang. Namun tahukah anda sisi positif  dari perlombaan panjat pinang yang dianggap merendahkan martabat bangsa ini?

Jika kita membahas tentang panjat pinang, tentu saja kita tidak akan jauh dari benda-benda licin seperti Oli, Sabun, Gemuk (jenis pelumas), minyak goreng, dan lain sebagainya merupakan beberapa jenis benda yang sering digunakan dalam kegiatan panjat pinang. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan orang Belanda merasa senang dengan menyaksikan perlombaan panjat pinang. Mereka akan menyaksikan orang-orang yang memiliki penampilan sangat lusuh yang diperagakan oleh orang-orang pribumi. Selain itu orang-orang Belanda juga dapat menyaksikan betapa hinanya orang-orang pribumi yang mau melakukan apapun hanya untuk mendapatkan hadiah-hadiah yang tidak begitu besar pada masa itu. Namun orang-orang pribumi tidak menghiraukan hal tersebut, justru orang-orang pribumi mengambil sisi positif dari perlombaan panjat pinang ini.

1. Melambangkan kerja keras
Jika kita menyaksikan perlombaan panjat pinang kita pasti akan melihat begitu besar perjuangan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Kerja keras yang mereka lakukan ini pada umumnya berdasarkan pada rasa kebersamaan dan memiliki tekad yang sama yaitu hadiah. Namun di sisi lain peserta panjat pinang ini justru  tidak menghiraukan seberapa besar hadiah yang akan mereka dapatkan ketika mereka mencapai puncaknya. Akan tetapi mereka menanamkan satu tekad yang kuat yaitu tekad perjuangan yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga. Nilai perjuangan inilah yang dapat kita ambil untuk kita tanamkan dalam kegiatan kita sehari-hari. 

2. Melambangkan gotong royong/ kebersamaan
Perlombaan panjat pinang pada umumnya dilakukan secara berkelompok (team work). Dalam satu kelompok terdiri dari 3-5 orang. Penentuan jumlah anggota dalam satu kelompok ini tergantung pada ketinggian puncak pinang yang ada. Melalui kerja kelompok inilah kita dapat mengambil sisi positifnya yaitu semangat gotong royong yang diperlihatkan oleh masing-masing kelompok. Mereka mau melakukan semua itu karena mereka menganggap bahwa dalam satu kelompok itulah seolah menjadi satu komunitas yang harus bekerja sama demi mencapai suatu tujuan. 

3. Sebagai hiburan
Mungkin sebagian kecil dari kita sulit untuk menemukan perlombaan panjat pinang. Akan tetapi pada sebagian besar daerah di Indonesia, panjat pinang masih menjadi tradisi yang seolah tidak akan pernah mereka tinggalkan. Perlombaan panjat pinang masih sering kita temukan pada acara-acara besar seperti Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya. Selain sari itu sebagian dari penduduk juga menjadikan panjat pinang sebagai hiburan di hari ke tujuh Hari Raya 'idul fitri  bersamaan dengan pembuatan ketupat. 

Sampai saat ini panjat pinang masih menjadi salah satu tradisi yang masih dipertahankan oleh penduduk Indonesia. Meskipun dibeberapa daerah tradisi ini mulai ditinggalkan. Akan tetapi sejarah dan makna panjat pinang ini akan selalu diingat oleh penduduk Indonesia sebagai suatu tradisi yang sangat berharga. 


 

Comments