Belajar sejarah merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi kita. Karena melalui sejarah inilah kita dapat mengetahui kejadian-kejadian penting yang pernah terjadi pada zaman dahulu, bahkan sebelum kita dilahirkan. Selain dari itu sejarah juga bisa kita jadikan cerminan untuk menghadapi masa depan. Jika kita belajar sejarah sepertinya tidak akan pernah merasa puas, karena akan selalu timbul rasa penasaran yang muncul di benak kita. Sebab sejarah akan berkaitan satu sama lain. Pelajaran sejarah yang kita dapatkan di sekolah merupakan salah satu cara untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi pada masa lalu. Dengan demikian sejarah tidak akan pernah hilang dari rentetan kehidupan kita. Bahkan ada sekelompok orang yang berlomba-lomba untuk menlupakan sejarah. Karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah Bangsanya". Oleh sebab itulah sampai saat ini di sekolah masih ada pelajaran sejarah. Bahkan bukan hanya nilai-nilai dalam sejarahnya saja yang dinilai oleh guru, pengetahuan tentang sejarah Indonesia juga akan dinilai.
Demikian halnya dengan pelajaran sejarah Bangsa Indonesia yang pada era globalisasi ini hampir semakin banyak dilupakan oleh bangsa Indonesiia sendiri. Hal ini terbukti dengan sedikitnya pengetahuan masyarakat yang mengetahui tentang sejarah-sejarah Bangsa Indonesia Sendiri. Berikut ini www.pujiprayitno.com akan mengungkap sedikit tentang sejarah bangsa kita.
Sejarah Perumusan Pancasila
Sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 ini membahas usaha-usaha untuk merumuskan dasar negara untuk menuju Indonesia merdeka. Dalam sidang ini para peserta sidang menyampaikan gagasan-gagasannya untuk kepentingan Bangsa Indonesia. Diantara peserta yang menyampaikan gagasannya adalah Ir. soekarno, Muh. Yamin dan Dr. Supomo.
Gagasan Moh. Yamin disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945 :
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Peri Kesejahteraan
Gagasan Dr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 :
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Mufakat dan Demokrasi
- Musyawarah
- Keadilan Sosial
Gagasan Ir. Soekarno pada tanggal 01 Juni 1945 :
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau peri kemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Dari ketiga usulan tersebut kemudian kembali dibahas dalam persidangan BPUPKI. Kelima dasar tersebut kemudian oleh Ir. Soekarno diberi nama Pancasila yang berarti Lima Asas. Itulah sebabnya pada tanggal 01 Juni 1945 dikenal sebagai hari lahirnya pancasila. Dari ketiga usulan itu, usulan Ir. Soekarno diterima dengan baik oleh BPUPKI dengan beberapa penyempurnaan.
Pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia khusus yang akan membahas dan merumuskan gagasan dasar negara Indonesia merdeka. Panitia tersebut dikenal sebagai Panitia Sembilan. Kenapa disebut panitia sembilan? Sebab dalam panitia ini terdiri dari sembilan orang.
Panitia Sembilan
- Ir. Soeharto (Ketua)
- Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
- K.H. A. Wahid Hasyim (Anggota)
- Kahar Muzakir (Anggota)
- Mr. A. A. Maramis (Anggota)
- Abikusno Tjokrosuyoso (Anggota)
- H. Agus Salim (Anggota)
- Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)
- Mr. Moh. Yamin (Anggota)
- Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat bagi pemeluknya
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Usaha untuk mendapatkan Indonesia merdeka bukan hanya sampai disini saja. Akan Tetapi pada tanggal 10 Juli 1945 BPUPKI kembali membentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Rancangan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 disetujui pada tanggaal 11 Juli 1945.
Begitu panjang rentetan perjuangan bangsa Indonesia ini untuk mendapatkan kemerdekaan. Bukan hanya sampai disitu saja, masih banyak sekali perjuangan-perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Comments
Post a Comment